Lapak Sabtu Sore Sobat UMKM di datangi Pak Camat

Kreatif, inovatif dan produktif adalah hal yang wajib dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk bertahan ditengah situasi ekonomi pasca masa pandemi. Berbagai usaha dikerahkan agar omzet tetap berkesinambungan. Karena, apalah artinya bisnis tanpa omzet?

Olehnya Sobat UMKM Bangilan mencoba menggenjot penjualan dengan mengadakan giat Bazar Sabtu sore dihalaman kantor kecamatan Bangilan. Kagiatan yang buka dari jam 15.00 sampai jam 20.00 ini sudah berjalan hampir 3 bulan, dan ada kegiatan ini juga ada kegiatan Senam sehat ceria untuk umum dan gratis.

Foto bareng Pak Camat dan Jajarannya

Ada yang berbeda dengan kegiatan ngelapak Sabtu sore kemarin (28/01/2023), sekitar jam 16.00 bapak camat beserta keluarganya berkenan hadir meninjau kegiatan tersebut. Selain mengajak keluarganya bapak Camat Bangilan, Daryuti, SH.MH juga mengajak Kasi Tantrip dan Kasi PMD kecamatan Bangilan.

Banyak saran dan masukan yang diberikan Bapak camat saat berkunjung di lapak Sabtu sore Sobat Bangilan, salah satunya adalah penambahan tenda kerucut, menurut pak camat tenda kerucut mesti ditambah agar tidak berdesak desakan saat menggelar lapak, dan beliau memberikan solusi agar mengajukan bantuan tenda kerucut ke Bupati Tuban melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan.

Pak camat juga berpesan agar para pelaku UMKM Bangilan untuk terus bisa berkreasi untuk menghasilkan satu produk lokal khas Bagilan yang berkelas global dengan memanfaatkan sumber daya disekitar. Hal ini selaras dengan program pemkab Tuban dalam mengangkat potensi lokal menjadi produk unggulan melalui program One Village One Product (OVOP).

kegiatan Ngelapak Sore yang dilakukan Sobat UMKM Bangilan setiap Sabtu sore sendiri biasanya di datangi sekitar 500 pengunjung dengan omset terendah sekitar (karena saat itu hujan) 1,700,000 dan omset tertinggi sekitar 3,600,000 dan diikuti sekitar 20 pelaku usaha dan 65 jenis prosuk jajan kering maupun basah.

Dalam anggota Sobat UMKM Bangilan sendiri telah mempunyai beberapa produk unggulan yang unik, dan menggunakan sumber daya sekitar yang melimpah diantaranya:

Keripik Daun Jambu, Produk dari IRT Saonone ini, ide membuat keripik daun jambu ini karena di halaman rumahnya bu Astutik pemilik IRT Saonone di dusun Sambong Lombok desa Bangilan ini melimpah pohon jambu merah yang buahnya melimpah tapi selalu habis dimakan codot, sehingga bu Astutik mencoba memanfaatkan daunnya untuk dijadikan olehan makanan, setelah melalui banyak percobaan akhirnya jadilah olahan Keripik Daun Jambu ini. Keripik Daun Jambu inipun telah lolos Uji lab dan mengantongi ijin P-IRT dengan Nomor 2043523010282-27

Keripik Daun Jambu Olehan IRT Sa’onone

Stik Daun Kelor dan keripik Bayam, Produk dari IRT King Notosaji idenya juga tidak jauh beda, pohon Kelor dan Bayam yang melimpah di pekarangan rumah mas Nur Hasan, pemilik IRT King Notosaji ini membuatnya berinisiatif untuk membuat olahan pangan yang bernilai ekonomi. Setelah melalui banyak percobaan akhirnya terciptalah olahan makanan Kripik daun Bayam dan Stik daun kelor dengan Nomor P-IRT 2053523020276-27

Keripik Belut, Produk dari IRT Moro Teko ini idenya bermula dari hobby suaminya yang suka mencari belut dan belut yang ukurannya kecil tidak bisa diterima pasar dan akhirnya tidak terjual yang akhirnya harus terbuang percuma, akhirnya ibu Jamailah pemilik IRT Moro Teko membuat olahan Keripik Belut. Setelah melalui berbagai percobaan akhirnya terciptalah keripik belut yang gurih, renyah dan tidak amis maupun bau tanah. Keripik belut ini telah mengantongi ijin P-IRT Nomor 2023523010316-27

Keripik Belut Olahan IRT Moro Teko

Keripik Pisang Kepok, produksi IRT. Zidni Camilan dan Keripik Pisang Produksi IRT Tissan Snack ini bermula dari rasa keprihatinan murahnya harga pisang di daerahnya, pisang yang bisa diolah dengan aneka makanan yg bernilai ekonomis tinggi hanya dihargai semaunya tengkulak. Olehnya kedua IRT ini ibu Anisa dan ibu Rustini ini menciptakan olehan keripik pisang. Keripik pisang ini juga telah mengantongi ijin P-IRT dengan nomor 2043523010309-27

Keripik Pisang Kepok Produksi IRT Zidni Camilan

Jamu Tradisional, Jamu merupakan produk favorite di Bangilan, setidaknya ada 3 anggota Sobat UMKM Bangilan yang menekuni produksi jamu tradisonal. Ketiganya adalah IRT. Dapur Bunda H&G (Dopyak, Bangilan), IRT. D’Kiss (Sidotentrem) dan IRT Eriya (Pulut, Bangilan) . Di Bangilan begitu melimpah bahan olahan jamu ini seperti Kunir, Kencur, asam, suruh, dll dan jika dijual mentah maka harganyapun tak sebanding dengan proses pemanenan. Ide membuat jamu inilah sebagai upaya untuk meningkatakan nilai ekonomis dari bahan-bahan tersebut. Jamu tersebut sudah mengantongi ijin Halal dari Kemenag dengan nomor ID35110000580611022.

Anyaman Bambu, Produk Kerajinan anyaman bambu bisa di bilang industri IKM tertua di Bangilan terutama di dusun Bendo, desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan, karena pohon bambu sangat melimpah dan tumbuh liar di pinggiran sungai maupun beberapa pekarangan warga, setelah punahnya produk anyaman tikar pandan. Karena dinilai kurang menjanjikan kesejahteraan untuk pelaku usahanya produk anyaman Bambu sekarang juga sudah tidak diminati lagi generasi muda, hanya ada beberapa orang tua yang masih mau menggeluti usaha ini, karena tidak ada opsi pekerjaan lain, salah satunya adalah mbah Lasmirah. Produk yang dibuatpun terbatas alat – alat dapur tradisional seperti Cikrak, Rinjing, Widik maupun tampah dan sangat sulit untuk bisa bersaing dengan produk dari Plastik. Dan apakah kerajainan anyaman bambu yang merupakan IKM tertua di Bangilan ini akan Punah juga?

Produk Anyaman Bambu yang dibawa ke Ngelapaknya Sobat UMKM Bangilan

Sayur Gedebok, sayur gedebok ini selayaknya bisa menjadi produk andalan kecamatan Bangilan. Gedebok pisang Bukan Ares pisang, merupakan bahan pangan yang mempunyai banyak manfaat, selain bahan makanan yang kaya serat juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan. Sayur Gedebok pisang ini adalah olahan warga dusun Tiwian, desa Kumpulrejo kecamatan Bangilan. Untuk saat ini belum dipasarkan dan hanya sebatas konsumsi pribadi, namun segi rasa dan nyaman di perut sudah bisa dikatakan bintang lima.

Sayur Gedebok Khas Tiwian.

Semoga langkah kecil ini bisa membuat tercapainya UMKM yang tangguh, kreatif dan professional, sehingga mampu bersaing di era Revolusi Industri 4.0 dan mempunyai daya saing nasional. (adm)

admin

Belajar Peduli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Jum’at Silaturahmi Belajar Peduli Part. 92

Jum Feb 3 , 2023
“Barangsiapa ingin doanya terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia mengatasi (menyelesaikan) kesulitan orang lain.…” (HR. Ahmad) Pada hari Jum’at, 03 Pebruari 2023 Sobat Bangilan kembali mengadakan kegiatan “Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli” yang ke 92. Kali ini Sobat Bangilan bersilaturahmi kepadadua keluarga di dusun Soto, desa Sidodadi dan satu keluarga di […]