Jum’at Silaturahmi Belajar Peduli Part. 102 ke Tawunan

“SEKEDAR mengingatkan diri sendiri… jangan lupa ZAKAT…. Didalamnya Banyak Nilai-nilai Humanis Yang Sangat Sakral… Bukan Semata Untuk Illahi, Tapi juga untuk Kemanusiaan, Cinta kasih dan Kepedulian….” (Sobat Bangilan)

Pada hari Jum’at, 14 April 2023 Sobat Bangilan kembali mengadakan kegiatan “Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli” yang ke 102 ke Dukuh Tawunan desa Ngrojo kecamatan Bangilan. Silaturahmi kali ini kami lakukan kepada tiga keluarga. Mereka adalah Keluarga Mbah Supinah, Pak Darmaji dan Ibu Karmini.

Sobat Bangilan selalu menggunaan metode kegiatan mendatangi, menghampiri, door to door, BERSILATURAHMI ke semua keluarga yang akan didolani. Selain untuk bersilaurahmi kita juga ingin mendengar keluh kesah tentang keluarga yang kami dolani. Dan kegiatan ini selalu disambut dengan hangat oleh warga juga dulur-dulur Sobat Bangilan di dusun tersebut dan salah satu dari mereka akan menemani juga mengantarkan kami ke semua keluarga yang kami dolani hingga acara selesai.

Ketiga Keluarga yang Sobat Bangilan Dolani

Saat mereka kami dolani selalu menunjukkan wajah berseri – seri bahkan ada beberapa yang terisak haru, sehingga kami asyik bercerita tentang kehidupan dan banyak hal layaknya teman lama dan tak terasa waktu sudah hampir senja. Sementara kami harus terus berkeliling door to door untuk menghampiri dan bersilaturahmi ke keluarga yang lain.

Kondisi seperti inilah sebenarnya yg membuat kami ingin terus hadir untuk mereka, meskipun bingkisan dan oleh-oleh yang bisa kami berikan tidak seberapa, namun setidaknya kami bisa membantu untuk menguatkan semangat dan optimistis mereka salam menjalani takdir Tuhan. (adm)

admin

Belajar Peduli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Belajar Peduli, Ketuk Pintu Bagi Bingkisan Lebaran 1444 H

Ming Apr 16 , 2023
“Puasa diakhiri dengan berbagi, bukan dengan perayaan kemenangan. Semakin Ramadhan akan berakhir seperti saat sekarang ini, jika dihati kita merasa sedih dan susah karena sadar mau ditinggalkan Ramadhan, serta sekaligus tumbuh rasa sayang kepada para dhu’afa hingga ingin menyantuninya, itu pertanda paling nyata pohon Ramadhan di hatimu telah tumbuh dan […]