
Sukses tidak melulu soal HARTA dan TAHTA, tapi tentang MENEBAR cinta, bahagia, dan BERBAGI untuk membantu sesama….
Pada hari Jum’at, 03/06/2022 Sobat Bangilan kembali mengadakan kegiatan “Jum’at Silaturahmi, Belajar Peduli” yang ke 58. Kali ini Sobat Bangilan bersilaturami ke Tiga keluarga di dusun Bandungan desa Kedungjambangan Kecamatan Bangilan. Mereka adalah Mbah Klumpuk, Mbah Musingah dan mbah Masiran.

Sobat Bangilan selalu menggunaan metode kegiatan mendatangi, menghampiri, door to door, BERSILATURAHMI ke semua keluarga yang akan didolani. Selain untuk bersilaurahmi kita juga ingin mendengar keluh kesah tentang keluarga yang kami dolani. Dan kegiatan ini selalu disambut dengan hangat oleh warga juga dulur-dulur Sobat Bangilan di dusun tersebut dan salah satu dari mereka akan menemani juga mengantarkan kami ke semua keluarga yang kami dolani hingga acara selesai.
Saat mereka kami dolani selalu menunjukkan wajah berseri – seri bahkan ada beberapa yang terisak haru, sehingga kami asyik bercerita tentang kehidupan dan banyak hal layaknya teman lama dan tak terasa waktu sudah hampir senja. Sementara kami harus terus berkeliling door to door untuk menghampiri dan bersilaturahmi ke keluarga yang lain.

Kondisi seperti inilah sebenarnya yg membuat kami ingin terus hadir untuk mereka, meskipun bingkisan dan oleh-oleh yang bisa kami berikan tidak seberapa, namun setidaknya kami bisa membantu untuk menguatkan semangat dan optimistis mereka salam menjalani takdir Tuhan.
Dalam akhir kegiatan kami juga ditraktir oleh salah satu pengurus Sobat Bangilan ke kuliner legendaris di dusun tersebut yaitu ke Warung Lontong “Masuki Berkah”, warung lontong yang ada di tepi jalan menuju pemandian air hangat Nganget. Warung lontong ini buka sore selepas ashar sampai habis magrib biasanya sudah habis. Menu yang ada hanya lontong dan gorengan, lontong tahu atau lontong sayur bisa di pilih sesuai selera.
Satu porsi lontong tahu dengan gorengan nya hanya dibandrol paling mahal tujuh ribu rupiah. Murmer dan kenyang tentunya. Jika Cita-cita membangun Bangilan sebagai desa wisata, kuliner ini sepertinya cocok jika dibuat makanan khas karena banyak juga pedagang sejenis.
Membeli dagangan tetangga sama dengan memberikan penghidupan kepada mereka, dan membantu pergerakan ekonomi mikro. (adm)