
Musim panen yang bertepatan dengan menjelang bulan suci Ramadhan, ternyata membawa berkah tersendiri bagi para petani buah blewah di Desa Kablukan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Dengan banyaknya permintaan pasar untuk buah blewah pada musim Romadhon dan menanamnya relatif mudah, tak serumit melon atau semangka. Hal ini menarik minat petani di desa Kablukan. Tanaman blewah tidak perlu penjarangan buah, satu tanaman bisa berbuah lebih dari dua atau lima buah.
Bibit blewah yang di tanam di Kablukan ini merk Kretek atau Bima, namun yang paling digemari adalah bibit merk Kretek, karena memiliki keunggulan buah yang lebih diminati pasar, cocok dengan kondisi lahan, masa tanam dan panen pendek sekitar 50 hari, lebih tahan hama dan penyakit serta menjadi buruan pembeli, Kata Anam Petani buah Asal Kablukan

Namun, jika panen raya seperti ini harga blewahpun sering kali murah karena dipasar melimpah ruah. Sebetulnya para petani pada masa sekarang ini sudah waktunya dibekali dengan pengetahuan mengenai sistim demand ‘n supply, juga manajemen produksi.
Jadi proses produksi dilakukan bukan semata karena bisa memproduksi (dalam kuantitas sekian), tetapi melakukan berdasar prediksi/pengetahuan mengenai berapa kuantitas yang bisa diserap oleh pasar tanpa mengakibatkan harga turun naik secara drastis. Dampak lain, petani bisa mempergunakan lahan yang “tersisa” untuk menanam jenis tanaman lainnya. (kind)